Pisang goreng sudah jamak dikonsumsi untuk makanan ringan teman minum teh hangat di sore hari. Peminatnya dari berbagai kalangan umur, baik muda maupun renta.
Pasarnya yang luas menciptakan panganan ini permintaannya tidak pernah surut. Kini pengolahannya pun penuh penemuan. Salah satunya yang dilakukan oleh Nur Rochim.
Lewat usaha Pisang Jazz Bandung, Nur menjalankan perjuangan pisang goreng dengan aneka topping.
Ada sekitar 13 taburan yang disajikan diantaranya cokelat, blueberry, kacang, keju, dan beberapa selai rasa buah.
Usaha ini berdiri pada November 2014 di bandung, Jawa Barat.
Meskipun terbilang gres menjalankan usaha, Nur sudah mantap untuk menawarkan kemitraan usaha di tahun 2015.
Meski belum menerima mitra usaha, namun sudah ada tiga orang yang menghubungi Rochim untuk bergabung dari Jakarta, bandung, dan Kuningan.
Untuk paket investasi yang ditawarkan senilai Rp 2,5 juta. Mitra akan menerima perlengkapan perjuangan, satu buah booth, bahan baku tepung pisang sebanyak 10 kg dan lisensi untuk menjual produk.
Harga jual berkisar Rp 1.500 - Rp 2.000 per potong. "Harganya tergantung jenis pisangnya adalah pisang tanduk atau pisang bangka hulu," ujarnya.
Nur memperkirakan dalam sehari ada 50 orang yang pembeli yang tiba. Makara, hampir 15 kg pisang atau 120 potong pisang goreng yang mampu terjual.
Dengan begitu, omzet yang diperoleh dalam satu hari mampu mencapai Rp 300.000 hingga Rp 670.000. Dalam satu bulan, Nur mengaku bisa mendapat omzet Rp 9 juta per bulan.
Setelah dikurangi aneka biaya operasional, kawan usaha masih bisa meraup laba bersih sekitar 40 persen dari omzet atau sekitar Rp 3,6 juta per bulan.
Sehingga mitra diperkirakan mampu balik modal dalam kurun waktu tiga sampai empat bulan. Kerjasama ini tidak mengenakan biaya royalti, namun kawan perjuangan wajib membeli materi baku ke pusat. jasa SEO murah berkualitas
jasa SEO murah Jakarta
No comments:
Post a Comment