Ayam Gepuk Pak Gembus |
Bagaiamana perjuangan Ridho yang mempunyai merk Ayam Gepuk Pak Gembus bisa sukses dan mencapai 462 cabang ?
Ridho yang mempunyai nama kecil gembus dulu yaitu seorang karyawan swasta biasa, beliau dulunya bekerja sebagai pegawai perusahaan batubara di Kalimantan selama 8 bulan.
Kemudian bekerja sebagai staf administrator di PT Wilmar di Sambas selama 1,2 tahun, dan sebagai Customer Service Inbound di MNC (Indovision) selama 1,5 tahun.
Tujuannya bekerja bagi Ridho hanya untuk menyisihkan honor buat membuka perjuangan. Gaji yang diterima selama menjadi karyawan hanya senilai UMP yakni sebesar Rp 2.8 juta tiap bulannya.
Dia mencoba menyisihkan honor tiap bulannya hingga terkumpul uang sebesar Rp 19 juta. Uang itu dikumpulkan selama 3.5 tahun untuk memulai usaha. Pada kesannya Ridho menetapkan untuk keluar dari MNS dan mulai membangun warung "Ayam Gepuk Pak Gembus" di jalan Pesanggrahan Jakarta Barat pada 12 Oktober 2013.
Dia membuka warung kaki lima bermodalkan tenda sebesar 3x3 meter. Ternyata dirinya membutuhkan modal mencapai RP 23 juta untuk mampu memulai perjuangan.
Untuk menutupi kekurangan, Ridho berutang sana sini. "Saya pinjam kamera ke sahabat kos-kosan saya dan kameranya saya gadaikan. Sampai motor saya Vario 110 cc diambil sama leasing" kata Ridho.
Selama enam bulan pertama , Rdiho menjalani sendiri usahanya. Dia yang memasak serta melayani pembeli. Saat buka warung Ayam Gepuk Pak Gembus ia menjelaskan 3 ekor ayam saja susah unttuk dihabiskan.
Dia sempat ingin mengalah alasannya adalah berutang dan uangnya habis di transportasi. Namun, dengan kegigihan, kesabaran, dan mental yang berpengaruh, dia merasa perlu unytuk terus memperjuangkan "Ayam Gepuk Pak Gembus". Sebab disisi lain ia juga merupakan anak tunggal.
Pernah suatu ketika, beliau merasa bahagia alasannya berhasil menjual 12 ekor ayam. Ridho menerima untung atau laba bersih tiap harinya sekitar Rp 100.000 - Rp 150.000. Usahanya mulai berkembang saat seorang pelanggannya yang bernama Dani menunjukkan bisnis franchise.
Ridho yang tak mengerti apa-apa soal bisnis franchise meminta waktu selama satu pekan untuk mempelajari hal tersebut. Kemudian, Ridho pergi ke warnet dan mencari tahu bagaiaman bisnis frnachise.
"Saya copy paste saja, ada franchise donat, aku ganti donatnya sama ayam gepuk pak gembus. Oke 5 hari sudah ketemu, bikin ajuan, aku undang si Kokoh Dani," kata Ridho.
Dhani merasa tertarik dan membuka dua cabang "Ayam Gepuk Pak Gembus" di mangga besar dan keboinon sirih. Ridho hanya bermodalkan banner yang dilengkapi dengan nomor teleponnya untuk bisnis franchise.
Hingga kini,"Ayam Gepuk pak Gembus" sudah memiliki 462 cabang se-Asia Tenggara. Pada awalnya Ridho hanya mampu menghabiskan 110 ekor ayam dan jikalau dihitung diseluruh cabang, 12 ton ayam mampu habis dalam satu hari.
Banyaknya cabang yang ia miliki, menciptakan dirinya membangun sebuah induk perusahaan yang dinamakan PT Yellow Food Inddonesia. Induk perusahaan itu dibangun Maret 2015.
Awalnya kantor tersebut jadi satu dengan dapurnya yang berada di Jalan Jomas, Pesanganggrahan, Jakarta Barat. Kemudian menjadi kantor sendiri dan membentuk PT pada tahun 2016.
"Saya menciptakan PT alasannya kuota kami sudah banyak bannget kebutuhannya. PT Yellow Food Indonesia itu anak usahanya ada ayam gepuk Pak Gembus dan Mie Santet," kata Ridho.
Berkat "Ayam Gepuk Pak Gembus pula Ridho bertemu jodohnya. Sang istri merupakan pelanggan ayam gepuk yang sering datang ke warungnya. pada risikonya mereka menikah 25 Sepetember 2015.
Sumber : Kompas.com